Kelanggengan
sebuah rumah tangga tidak ditentukan oleh salah satu pihak saja. Perlu
adanya kerjasama yang harmonis antara suami dan istri untuk membuat
bahtera pernikahan mereka tetap kuat dan kokoh. Demi mewujudkan hal ini,
masing-masing pihak perlu memperhatikan sikap dan perilakunya.
Pernyataan
‘pasangan kita harus menerima diri kita apa adanya’ janganlah dijadikan
sebagai alasan pembenaran kita tidak mau mengubah tindakan kita. Ketika
kita mengetahui bahwa apa yang kita lakukan adalah tidak baik, tak ada
salahnya untuk memperbaiki tingkah laku kita.
Sebagaimana
diketahui, kaum wanita (istri) merupakan makhluk yang lebih ekspresif
dibanding kaum pria (suami). Segala apa yang mereka rasakan akan segera
mereka tuangkan dalam bentuk kata-kata dan mereka pun pada saat itu pun
ingin melihat respon dari orang yang diajak berinteraksi. Sikap ini
ternyata kurang baik khususnya saat ingin menjalin komunikasi dengan
suami.
Bagi
pria, rentetan pertanyaan dan respon segera yang diingini oleh
pasangannya merupakan sebuah bentuk teror bagi dirinya. Ia akan merasa
terdesak dan tidak memiliki pilihan. Jika sudah begini maka pria
biasanya akan menjawab se-kenanya saja atau malah memilih diam seribu
bahasa.
Tentu
sang istri tidak menginginkan respon “asal-asalan” ini. Ia mau pasti
suaminya menjawab dengan sungguh-sungguh. Lalu bagaimana agar sang suami
tidak beranggapan Anda meneror dirinya dan mau untuk memberikan respon
yang benar? Jawabannya sederhana bertanyalah pada saat suasana hati dan
keadaan fisik dia sedang bagus.
Apabila
Anda melihat bahwa suami Anda sedang senang dan fisiknya tidak lelah,
mulailah untuk mengungkapkan apa keluh kesah Anda. Utarakan dengan jelas
dan padat apa yang menjadi ketidaknyamanan di hati Anda. Jangan
bertanya dengan sistem pertanyaan beranak pinak karena itu akan membuat
dia jengkel nantinya dan mencap Anda sebagai seorang detektif/polisi
yang sedang melakukan interogasi.
Satu
hal lagi, ucapkan terima kasih kepada suami Anda pada saat dia telah
selesai menjawab pertanyaan Anda atau membuat hati Anda tentram. Hal ini
akan membuat dia merasa tersanjung dan takkan menolak untuk merespon
atau menjawab pertanyaan-pertanyaan/kegusaran hati Anda di keesokan atau
kemudian- kemudian hari.