06/11/11

Penipuan Transaksi Online Mengunakan Metode Seller dan Buyer

Online seller/buyer, Wajib BACA !!!
Kronologis :
P = Penipu
K1 = Korban ke-1
K2 = Korban ke-2
‘P’ membeli barang seharga Rp 150.000 ke ‘K1’, otomatis dia meminta rekening ‘K1’ untuk melakukan pembayaran sebesar Rp 150.000. Kemudian pada saat yg bersamaan ‘P’ menjual barang lain ke ‘K2’ seharag Rp 650.000.
Disini ‘P’ bukannya ngasih no.rek dia ke ‘K2’ tapi malah ngasih no.rek punyanya ‘K1’.
Akhirnya ‘K2’ transfer ke ‘K1’ yang dikira no rek si ‘P’.
Nah kemuadian si’P’ telpon ‘K1’ bilang bahwa dia kelebihan transfer Rp. 500.000
(yg harusnya transfer Rp 150.000 malah masuk Rp 650.000)
Si ‘K1’ setuju untuk mengembalikan Rp 500.000 uang yang dianggapnya kelebihan pembayaran dari si ‘P’ ke dia.
Tapi si ‘P’ ngasih norek Calon Korban berikutnya misal ‘K3’
Dalam artian dia transaksi juga dengan orang lain ‘K3’
Akhirnya si ‘K1’ transfer ke Norek K3 yang dikira Norek punya ‘P”
Jadi si ‘P’ putar uang hasil penipuan buat beli barang terus menerus….
Caranya cerdas memang karena sama sekali TIDAK PERLU PUNYA NOREKENING..!
Jadi si ‘P’ transaksi selama ini pake rekening orang lain diputar-putar buat beli-beli barang
Nah ‘K2’ bingung dong barangnya tidak datang2
Dilaporlah ke bank BCA sebagai tindak penipuan.
Tapi yang dilaporin itu Norek punya ‘K1’ karena memang ‘K2” transfer ke norek milik ‘K1’.
Tapi ‘K1’ tidak tahu apa-apa soal penipuan …karena dia anggap itu uang hasil transaksi dengan ‘P’
Diblokirlah norek ‘K1’ oleh Bank BCA, karena memang yang dilaporin norek punya ‘K1’
‘K1’ mencoba ngontak no HP si ‘P’ tpi sudah diduga… HP-nya udah tidak aktif
Akhirnya ‘K1’ harus ganti Rp 650.000 ke ‘K2’ supaya norek nya tdk diblokir
Sedang si ‘P’ lolos begitu saja.

HATI-HATI yg suka transaksi online